Langkah langkah membuat case study — bagian 2

Dwinawan
Paperpillar
Published in
3 min readDec 26, 2017

Melanjutkan artikel sebelumnya, di bagian kedua ini kita lebih fokus di pembahasan tentang pengujian solusi. Yuk langsung saja.

5. Proses Protoyping

Sudah menemukan solusi yang dirasa tepat?. Jika menurut kamu solusi terbaiknya adalah dengan membuat aplikasi, maka kini saatnya kamu membuat design aplikasi tersebut.

Dalam tahap pembuatan design awal ini kamu bisa membuat design nya tidak terlalu detail. tidak usah memikirkan warna dan elemen elemen detail lainnya. Atau dengan kata lain masih dalam bentuk wireframe.

Setelah semua design selesai dibuat kini saatnya mengubah design yang kamu buat menjadi sebuah prototype. Apa itu Prototype? adalah sebuah model yang menyerupai produk asli dan user bisa mencoba nya dan berinteraksi dengan nya.

Jika dalam pembuatan design awal tadi kamu memutuskan menggunakan kertas dan spidol maka kamu bisa membuat Paper Prototyping, yaitu prototype yang menggunakan kertas

Proses Pembuatan Paper Prototyping

Jika dalam pembuatan design awal tadi kamu memutuskan menggunakan sketch, photoshop atau tools design lainnya, maka kamu bisa membuat Digital Prototype menggunakan Marvel atau Invision. Di bawah ini adalah contoh Digital Prototype

6. Proses Pengujian Prototyping

Setelah prototype Anda telah siap, Kini saatnya Anda melakukan pengujian prototype Anda ke orang orang. Proses pengujian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah solusi dari Anda ini bisa digunakan dengan baik oleh orang orang.

Karena saat pembuatan design kita sering menggunakan asumsi. Proses pengujian ini juga mencari tahu apakah asumsi Anda sudah tepat atau belum.

Untuk proses pengujian atau dikenal dengan istilah User Testing ini bisa kalian baca lebih detail di artikel ini

7. Iterasi

Setelah melakukan proses pengujian tentu Anda akan mendapatkan banyak feedback dan juga menyadari bagian bagian mana yang perlu diperbaiki. Kini saatnya Anda untuk melakukan iterasi terhadap design Anda.

Dan, jika solusi yang Anda buat belum mengena bagi user, maka coba pikirkan solusi yang lain.

Setelah proses iterasi selesai. Anda bisa melakukan proses pengujian lagi untuk mencari tahu apakah design nya sudah cukup baik untuk digunakan atau belum.

Untuk proses pengujian yang kedua, usahakan jangan dengan orang yang sama dengan proses pengujian yang pertama, hal ini untuk menghindari bias.

8. Proses High Fidelity

Setelah dirasa sudah mendapatkan design yang pas, kini saatnya Anda untuk masuk ke dalam tahap high fidelity atau tahap membuat design dengan pixel perfect.

9. Pengujian High Fidelity

Setelah semua design high fidelity Anda selesai dibuat, Anda bisa melakukan pengujian lagi terhadap design high fidelity Anda. Hal ini untuk memastikan kembali apakah user bisa menggunakan design Anda dengan baik.

10. Menulis Laporan

Setelah semua tahap dari nomor 1–9 telah Anda lakukan, Maka selamat… Anda telah membuat sebuah case study. Kini saatnya mendokumentasikan seluruh proses dari nomor 1–9.

Selamat Membuat Case Study :)

--

--

Dwinawan
Paperpillar

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_