Potensi Perubahan yang Terpendam

RDK
Product Narrative Publication
4 min readNov 1, 2019
Photo by Marcel Painchaud on Unsplash

Artikel ini adalah translasi dari artikel orisinal dalam bahasa Inggris: The Plateau of Latent Potential.

Pada SN #10 kami membahas tantangan yang ditemukan ketika melaksanakan OKR, sementara pada SN #20 kami membicarakan manfaatnya. Salah satu pertanyaan yang sering kami jumpai: berapa lama perusahaan atau individu melewati tantangan hingga dapat merasakan khasiat OKR?

Inilah jawaban kami yang biasanya ditanggapi dengan diam: tidak ada patokan yang sama untuk semua orang. Lagi pula, mengatasi tantangan OKR tergantung dari berbagai faktor, khususnya jumlah waktu dan upaya yang dikerahkan seseorang untuk belajar dan mempraktikkan OKR.

Cara lain untuk menjawab pertanyaan itu ialah memandang OKR sebagai sebuah kebiasaan. Menerapkan OKR merupakan kebiasaan yang ingin kita leburkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Setelah iramanya diatur; baik mingguan, dua mingguan, atau bulanan; secara otomatis kita akan meluangkan waktu untuk mengatur dan meninjau OKR.

Mempraktikkan OKR artinya membangun kebiasaan baru.

Sekarang pertanyaannya menjadi seperti ini: berapa lama kita dapat membangun kebiasaan baru? Sekali lagi, jawabannya sangat bervariasi tergantung pada perilaku, individu, dan keadaan. Jika Anda mencari angka yang dapat digunakan sebagai pijakan, maka 66 hari adalah taruhan terbaik Anda.

Meskipun begitu, poin utamanya yakni memahami bahwa kita tidak sedang mengukur kebiasaan. Kita mengukur progres. Dengan kata lain, jika ingin membangun kebiasaan baru, maka kita harus melaksanakannya secara konsisten dari waktu ke waktu. Akan tetapi, jika ingin membangun kebiasaan baru yang dapat menghasilkan manfaat jangka panjang, kita perlu secara sengaja membuat progres setiap kali hal tersebut dilakukan.

Analoginya seperti ini. Menjalani gaya hidup sehat dapat dimulai dengan pergi ke pusat kebugaran secara konsisten. Akan tetapi, apabila Anda ingin membentuk otot dan mengurangi lemak, maka pergi ke pusat kebugaran (gym) dan terus mengangkat beban lima kilogram dari minggu ke minggu tidak berarti apa-apa. Anda perlu menambah berat beban dan meningkatkan latihan atau Anda tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

Tantangannya di sini adalah memahami konsep progres. Banyak orang yang berhenti ke pusat kebugaran karena meski mereka sudah berusaha setiap hari, tetapi tetap tidak dapat melihat hasilnya. Sama halnya dengan OKR. Kami sering mendengar dari tim atau orang-orang mengenai upaya mereka dengan membaca buku atau materi bagus OKR, menonton video, hingga mempraktikannya. Akan tetapi, entah mengapa masih belum memahami betul OKR. Tidak ada manfaat yang dirasakan.

Mereka kira masalahnya ada pada mereka.

Konsep kebiasaan dan progres dijelaskan secara menyeluruh dan elegan oleh James Clear dalam bukunya, Atomic Habits. Buku tersebut menawarkan kerangka berpikir yang terbukti dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik — setiap hari. Anda akan diajarkan bagaimana membangun kebiasaan baik, menghentikan kebiasaan buruk, dan menguasai tingkah laku sederhana yang mengarah pada hasil luar biasa.

Di bawah ini adalah gagasan yang dikutip dari buku tersebut guna membahas lebih lanjut tentang kebiasaan dan progres, dan mengapa kita sulit membangun kebiasaan yang dapat menghasilkan manfaat jangka panjang (bukan, Anda bukan masalahnya).

Simak pembahasan berikut.

A. Bagaimana cara kerja progres

Bayangkan Anda memiliki bongkahan es batu yang diletakkan di atas meja di depan Anda. Ruangannya dingin sampai-sampai napas Anda dapat terlihat. Saat ini suhunya 25 derajat. Sangat lambat, ruangan memanas.

26 derajat.

27 derajat.

28 derajat.

Es batu itu masih ada di depan Anda.

29 derajat.

30.

31.

Belum terjadi apa pun.

Lalu 32 derajat. Es mulai mencair. Perubahan satu derajat, yang nampaknya tidak berbeda dengan kenaikan suhu sebelumnya, menjadi kunci dari sebuah perubahan besar.

Kerap kali momen terobosan merupakan hasil dari banyak serangkaian tindakan sebelumnya yang membangun potensi yang diperlukan untuk melepas perubahan besar.

B. Potensi Perubahan yang Terpendam

Serupa dengan penjelasan di atas, kebiasaan sering tampak tidak membuat perbedaan sampai Anda melewati ambang kritis dan menembus tingkat kinerja baru. Bukan hal yang aneh pula ketika Anda menemukan apa yang James sebut sebagai Valley of Disappoinment ‘lembah kekecewaan’* pada tahap awal dan menengah dari setiap eksplorasi. Anda mengharapkan progres yang linier sehingga perubahan yang tidak terlihat efektif selama hari, minggu, dan bulan pertama membuat Anda frustrasi. Rasanya Anda tidak melakukan apa pun. Hal ini adalah ciri khas dari proses akumulatif: hasil yang paling kuat sejatinya tertunda dan muncul di akhir.

kredit gambar: James Clear

Apabila Anda kesulitan membangun kebiasaan baik atau menghentikan kebiasaan buruk, bukan berarti Anda kehilangan kemampuan untuk melakukan progres. Sering kali hal ini terjadi karena Anda belum melewati apa yang James sebut sebagai Plateau of Latent Potential ‘potensi perubahan yang terpendam’**. Mengeluh bahwa Anda tidak mencapai kesuksesan meskipun sudah bekerja keras sama seperti mengeluh tentang es batu yang tidak meleleh ketika Anda memanaskannya dari 25 derajat menjadi 31 derajat. Usaha Anda tidak terbuang percuma; usaha Anda telah tersimpan. Semua aksi itu terjadi di titik 32 derajat.

Keahlian butuh kesabaran. Semua hal besar dibangun dari hal kecil. Benih-benih kebiasaan selaras dengan keputusan yang kecil dan muda. Namun, saat keputusan tersebut diulang, maka mekar dan menguatlah sebuah kebiasaan. Akar mengakar dan dahan bertumbuhan. Cara membangun kebiasaan yang baik selayaknya menanam bunga yang menawan hari demi hari.

*Istilah ini dipopulerkan oleh James Clear dalam bukunya Atomic Habits. Valley of Disappoinment ‘lembah kekecewaan’ merupakan periode ketika seseorang merasa patah semangat setelah bekerja keras selama mingguan atau bulanan tanpa mendapatkan hasil.

**Istilah ini dipopulerkan oleh James Clear dalam bukunya Atomic Habits. Plateau of Latent Potential ‘potensi perubahan yang terpendam’ merupakan sebuah merupakan sebuah kondisi ketika perubahan yang diharapkan tidak terjadi sesuai harapan karena potensi yang belum muncul dan masih terpendam. fenomena penundaan antara usaha seseorang mencapai tujuan dan waktu yang dibutuhkan sebelum dapat melihat kemajuan yang terukur.

Untuk informasi lebih lanjut…

Kunjungi situs web kami untuk mengetahui cerita kami memulai Product Narrative.

Selamat beraktivitas!

- Tim Product Narrative

****

Jika Anda belum berlangganan, klik ini untuk mendapatkan buletin kami mengenai naratif, manajemen produk, dan sumber daya manusia.

--

--