Aku berjalan,
Melihat bunga tumbuh di bahunya.
Iya, yang ku maksud bahu jalan.
Bukan bahu mu.
Aku memetiknya satu.
Suatu hari ketika sedang menunggu seorang murid yang belum dijemput,
Saya: “Ayah kamu mana kok belum jemput?”
Murid: “Nanti bu, tunggu aja. Ayah aku mah yang botak, badannya gendut terus pendek.”
Ia berdoa untuk dijauhkan dari manusia dan tingkahnya. Ia berdoa untuk bisa menyendiri tanpa racauan. Kini, ia berdoa agar ada yg membantunya menguburkan tengkoraknya.
“Eh nih aku bawa bekal makan siang. Mau gak?” Tumben Elan nawarin makanan biasanya dia pelit.
“Enggak ah, makasih.” aku menolak
“Ini ah jangan pura-pura!” Eh Elan malah maksa.
“Heran deh! Orang-orang datang ke aku lagi pas butuhnya aja!” Noni cemberut.
Aku telah membeli peluru untuk mengisi pistol yang kutemukan di laci lemari orang tuaku.
Pernah iseng merogoh sela-sela sofa? Dulu aku pernah melakukannya. Tanganku kuselipkan ke sela-sela sofa bagian ujung kanan…
A Micro Fiction
“Mama, is there anything greater than us?”
Setiap kali TV di rumah tak menyala dengan baik, -gambarnya hanya setengah atau semutnya banyak sekali kayak lagi umroh- keluarga kami hanya perlu memukul TV itu dengan satu tangan, “Paaaak!!” dan TV akan menyala kembali dengan normal.