Ke Psikolog Dibayarin Riliv? Ini Review Jujurku!

Tasya - Introvert Muslim Writer
5 min readJun 9, 2023

--

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

Jujur, ini pengalaman pertamaku konseling online melalui sebuah platform penyedia layanan kesehatan mental.

Aku tahu Riliv sejak SMA (sekitar tahun 2017) dan sudah jadi pengguna setia sejak itu.

Awalnya aku cuma memanfaatkan fitur:

  • Meditasi (pernah langganan 2 minggu, 1 bulan, hingga 2 bulan karena selengkap dan seefektif itu!)
  • Journal (rangkaian jurnal dengan panduan pengisian untuk membantu menyalurkan perasaan dan pikiran secara tertulis)
  • Journey (fitur self-help, durasi per programnya sekitar 1 minggu)

Gimana sih cara dapat konseling gratis?

Beberapa bulan lalu, aku dapat voucher konseling gratis dari Riliv x Pinterest. Dua platform ini lagi ngadain challenge “Forgive to Flourish”.

Aku nggak tahu aku menang karena submit ceritaku atau tanggapan story Instagram, tapi aku bersyukur banget.

Fyi, aku udah pengen konseling sejak umurku 15 tahun.

Apa syarat konseling online di Riliv?

Intinya:

  • Kamu harus berusia minimal 17 tahun
  • Nggak lagi self-harm
  • Menjalani konseling atas kemauan sendiri
  • Berniat untuk berubah
  • Bekerjasama dengan psikolog untuk menyelesaikan masalahmu

Psikolog ngebantu kamu mengetahui kondisi dan permasalahanmu.

Kalau kamu lagi self-harm, disarankan untuk konseling offline, ya…

Apakah ke psikolog menakutkan?

Nggak. Mungkin karena aku udah lebih dewasa kali, ya.

Dulu pas aku disarankan ke psikolog/psikiater pas umurku 15 tahun, itu aku TBL.

Saat itu, aku belum mendalami tentang kesehatan mental seperti sekarang.

Aku juga lebih percaya diri aja untuk konseling pertama kali lewat online. Kayak lebih nyaman aja gitu.

Baca juga: Berusahalah Secukupnya, Biar Allah yang Tentukan Hasilnya

Emang privasi terjaga ya?

100% terjaga.

Sesi konseling cuma bisa diakses psikolog dan kamu.

Psikolog juga punya kode etik profesi, dimana rahasia dan permasalahanmu nggak boleh disebarluaskan.

Proses booking jadwal psikolog-nya gimana?

Di Riliv, kamu bisa milih:

  • Konseling instan
  • Konseling plus
  • Konseling pasangan, atau
  • Konseling offline (coming soon).

Karena aku redeem voucher, alurnya jadi agak beda.

Aku dapat voucher konseling plus ke psikolog junior (pengalaman 2–4 tahun) melalui fitur chat 60 menit.

Fitur lainnya adalah call dan video call. Ada juga durasi 90 menit.

Apa aja yang perlu disiapkan sebelum konseling?

Pastinya harus siap dulu secara mental dan mengisi asesmen awal.

Jadi sebelum sesi konseling dimulai, bakalan ada pesan otomatis dari sistem.

Selain menjelaskan ketentuan konseling seperti yang udah aku jelaskan di awal, ada beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab:

  • Cerita singkat tentang masalahmu
  • Tingkat stres (skala 1–10)
  • Tujuan yang diharapkan dari kamu mengikuti konseling

Psikolog bakalan nyapa kamu duluan paling lambat beberapa jam sebelum konseling.

Siapa yang bisa mulai sesi konseling?

Psikolog dan kamu bisa memulai sesi konseling.

Tapi, sebelumnya pastikan kalau psikolog dan kamu sama-sama sudah siap.

Berdasarkan pengalamanku, psikolog nge-chat duluan dan memulai sesi konseling.

Emang beneran ke psikolog bisa curhat apapun?

BENERAN.

Pastinya sebelum konseling kita udah milih psikolog yang memiliki keahlian dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Jadi langsung gas pol aja.

Btw, sekadar insight, lebih banyakan chat dari aku dibandingkan psikolog.

Apa sih, bedanya curhat ke psikolog sama teman?

Bedanya jauuuuhhhh, guys!

Psikolog mendengarkan kamu untuk mengerti permasalahanmu dan ngasih solusi TANPA NGE-JUDGE.

Sedangkan kalau ke teman ya… you know lah, nggak semua orang bisa dijadiin tempat curhat.

Karena teman biasanya memiliki pengetahuan yang terbatas tentang psikologi dan kesehatan mental. Kadang mereka juga ada masalah lain dalam hidupnya.

Atau nggak mau ngertiin permasalahanmu. Sesimpel itu.

Semoga kamu termasuk orang yang bisa ngertiin perasaan orang disekitarmu, ya.

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

Baca juga: Renungan: Aku, Spons Penyerap Emosi

Emang bener kalau ke psikolog bisa dapat solusi?

Tergantung dari tujuan yang kamu sampaikan sebelumnya.

Psikolog juga ngebantu kamu untuk memenuhi tujuanmu dengan beberapa metode/pendekatan konseling contohnya:

  • Mindfulness
  • Positive Psychology Intervention
  • Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
  • Dialectical Behavior Therapy (DBT)
  • Cognitive Behavioural Therapy (CBT)
  • Humanistik, dsb.

Dari pengalamanku, nasihat dan solusi yang diberikan psikolog sangat membantu.

Saran-saran yang diberikan jauh lebih efektif daripada curhat ke teman.

Apa yang dirasakan setelah sesi konseling berakhir?

Aku merasa lebih lega, didengar, dan benar-benar dimengerti.

Kadang yang diperlukan untuk mengatasi masalah adalah curhat ke orang yang bener-bener mau mendengarkan dan dapat solusi yang realistis.

Photo by Erriko Boccia on Unsplash

Apakah masalah langsung selesai setelah konseling?

Nggak juga.

Karena butuh waktu untuk menerapkan nasihat dan solusi dari psikolog.

Everything takes process, kalau mau instan ya makan snack, hehe…

Baca juga: Surat Cinta untuk Anak Ambis

Kalau buat diagnosis gangguan kesehatan mental apa bisa langsung dilakukan?

Nah! Aku sempat tanya nih, ke psikolog-nya.

Psikolog membutuhkan beberapa kali konseling online untuk bisa mendiagnosis.

Tapi, kalau mau langsung… bisa lewat konseling offline.

Nanti ditanya-tanya dan diberi alat tes untuk mengetahui kondisi kamu.

Kenapa share pengalaman ini?

Kamu wajib tahu kalau:

  • Datang ke psikolog itu nggak semenakutkan itu.
  • Datang ke psikolog b̶u̶k̶a̶n̶ ̶b̶e̶r̶a̶r̶t̶i̶ ̶k̶a̶m̶u̶ ̶l̶e̶m̶a̶h̶, justru kamu bisa langsung mengetahui masalahmu dan bisa ditangani segera.

Hidup ini ada pasang surutnya. Aku juga nggak se-perfect yang kamu kira.

It’s okay untuk berproses, karena kita semua adalah manusia.

So, kalau kamu udah ngerasa stuck, cari bantuan kemana-mana kurang memuaskan…

Aku menyarankan kamu untuk konseling online.

Jangan menunggu masalahmu menumpuk dan jadi sampah pikiran yang meledak di kemudian hari.

Karena kamu juga berhak untuk bahagia.

Teman introvert-mu,

Tasya

See you next Wednesday!

Relate?

  • Klik clap 👏 dan follow aku di Medium biar nggak ketinggalan sama artikel terbaruku di masa depan. 🤗
  • Cek konten yang lebih estetik di Instagramku. 🤩
  • Mau kenal lebih jauh? Connect di LinkedIn, yuk! 🙂

--

--

Tasya - Introvert Muslim Writer

💖 Bantu kamu self-love & mendalami Islam | 💎 Artikel baru insyaa Allah setiap Rabu malam | 📚 3 buku antologi SUDAH TERBIT!