Ops, aku rasa, aku punya semacam kewajiban untuk menjawab apa yang dimintakan oleh Herman padaku. Hehe. Aku batasi dulu: dalam hal ini sama sekali bukan kapasitasku menjawab apa yang tertuang dalam puisi (curhat?) “Menuju Restu” Indah Veidasari. Tapi setelah aku inap-inapkan sekian lama. Aku ulik…

Sebelumnja, dengen terus terang aku kataken: ada beberapa hal jang membuatku tidak begitu banjak menulis ‘tuk Carito Kito akhir2 ini. Pertama, sudah tentu rasa malas. Kedua, en berikutnja merupaken…

Setelah beberapa hari ini saya menghilang jejak tanpa arah, banyak cerita curahan hati yang masuk dalam Carito Kito. Dari order rindu Nita Natassya sampai terakhirnya cerita Michael Jarda yang ini mengupas poto saya jaman purbakala. Uhhhh, sungguh MJ kamu sangat menyebalkan…

CINTA TAK MUSTI BERSATU

Mendengar curhatan dari Indah Veidasari tentang cinta kandas dihukum restu. https://medium.com/carito-kito/menuju-restu-15532cd3009d

Halo kawans Carito Kito, enggak kerasa ya sudah tiga bulan aja kita mengudara hehe sejak 28 Januari 2018, subuh itu. Hmm. Terima kasih yang sudah gabung bersama kita-kita ini. Semoga kita bisa terus saling berbagi baik suka maupun duka, ya jangan…

Malam ini, malam Minggu. Harus aku katakan dengan jujur bahwa malam ini, adikku, si diktator Herman menyelamatkan hidupku. Gimana tidak, senja tadi dia sudah menghubungiku. “Bang, udah makan?” tanyanya lewat gelombang suara. Aku yang tak mau merepotkan Herman bilang sambil jaga santing…

Biasanya duduk di belakang gedung A, pas saya ke kampus dan ingin nongki di belakang gedung A sambil nunggu dosen untuk bimbingan. Saya nelfon Man Talib dulu yang saya kira dia sudah ada di kampus dari pagi. Setelah saya telfon Man Talib bilang dia sudah ada di kampus bersama Nita dan Keke. Dan…