Masih tentang preprint dan INARxiv

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia
2 min readOct 9, 2017

Pagi (buta) ini saya menerima tiga surel, satu menanyakan komentar saya mengenai tawaran dari sebuah penerbit LN untuk menerbitkan buku. Surel kedua menanyakan mengenai INARxiv dan apakah dibolehkan mengirimkan makalah yang telah daring sebagai preprint ke sebuah jurnal. Surel ketiga mengomentari aktivitas saya sebagai blogger, bagaimana saya bisa menulis artikel — hampir setiap pagi — , dari mana idenya. Ketiganya bertema freedom to publish (kebebasan untuk publikasi) . Saya masih sulit untuk mencari padanan katanya. Untuk ketiganya, saya menulis artikel blog yang akhirnya saya pisahkan jadi tiga artikel.

Pixabay (CC-0)

Ini adalah jawaban saya atas surel yang kedua, yang intinya menanyakan masalah preprint apakah akan menimbulkan duplikasi bila makalah yang sama dikirimkan ke jurnal ilmiah.

Terima kasih atas surelnya. Jawabnya adalah “tidak masalah”.

INARxiv mendorong kegiatan “online self-archiving” atau pengarsipan mandiri secara daring. Hak cipta masih di tangan penulis sepenuhnya. Jadi anda bebas mempublikasikan karya di manapun, termasuk ke INARxiv.

Yang dikirimkan ke INA-Rxiv adalah versi preprint (pra peer review). Jurnal-jurnal (terbitan LN) justru yang sudah sangat familiar tentang hal ini. Kami sedang mensosialisasikannya untuk jurnal terbitan DN. bahkan ada direktori yang berisi kumpulan kebijakan jurnal tentang hal di atas, yakni direktori Sherpa Romeo. Tidak hanya versi pra-peer review atau preprint, banyak jurnal juga membolehkan anda mengarsipkan secara mandiri versi pasca peer review.

Silahkan baca tentang hal di atas di blog saya www.medium.com/open-science-indonesia.

Lima artikel dan satu video yang ada di blog saya berikut terkait dengan preprint, postprint, dan INARxiv:

  1. Bagaimana membuat karya anda OA (terjemahan dari artikel yang ditulis oleh Peter Suber): “How to go OA” dalam Bahasa Indonesia — Good Science Indonesia — Medium
  2. Masih tentang Preprint — Good Science Indonesia — Medium
  3. Masih tentang preprint (dan post print) — Good Science Indonesia — Medium
  4. Preprint bukan duplikasi apalagi plagiarisme — Good Science Indonesia — Medium

5. INA-Rxiv — Good Science Indonesia — Medium

Satu video yang terkait juga: Preprints, Arxiv and INARxiv (a view from Prof. Bryan Gaensler)

Silahkan bertanya lagi bila masih ada yang kurang jelas.

--

--

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia

Dosen yang ingin jadi guru | Hydrogeologist | Indonesian | Institut Teknologi Bandung | Writer wanna be | openscience | R user