I don’t mind now,of a longer daysstalling the timeof him meeting youtonight.
Aku mencurigai lantai-lantai yang memantulkan wajahku. Tepat terinjak kakiku sendiri. Memandangnya membuatku ngilu. Bergidik pelan berharap tak ada yang menyaksikan. Saat kutikam ia dengan tatapan mataku. Membunuh diriku disitu.
Kita yang bertukar aksara di atas meja
aku konsonan dan kamu vokalnya
kata-katanya mengapung di udara
tidak terbaca tapi ada
dan kita sama-sama tahu artinya,
kabut pandai menjaga rahasia.
Aku ingin bercumbu. Aku perlu belajar mengutuk waktu, yang semakin rindu, semakin cepat berlalu. Aku perlu cemburu. Aku ingin marah untuk kesimpulan yang terburu-buru. Aku tak ingin tunduk tersipu. Aku adalah bara. Matamu apinya.
Sejak sepi menjadi kesepian. Takut membuatku ketakutan. Menutup telingaku sewaktu sunyi, tak ada bunyi-bunyi. Diam kini melengking, bising tak terdengar. Aku tidak takut sepi. Aku takut menghadapiku sendiri sendirian. Aku hancur dan teralihkan. Lalu hancur namun teralihkan. Melulu. Terus menerus. Mengulang-ulang…
Aku takut mencintai kamu. Ragaku berkata bukan kamu yang aku butuhkan. Jiwaku menolak setuju. Aku memilih untuk menghadapimu dengan keberanian yang aku ciptakan sendiri, dari rasa mual dan bulu-bulu yang merinding. Aku sudah tak punya lagi pilihan mundur. Aku kini lebih baik maju…
Apapun yang tersisa dari api yang membakar kayu akan tertiup angin atau melebur dengan tanah. Apapun yang tersisa dari keberanian yang membakar ragu akan berangsur dingin dan punah. Lalu semua akan dimulai kembali. Seperti keping DVD yang usang ditonton berulang kali. Kita tak pernah benar-benar maju, hanya lupa kalau pernah jenuh.
“Kenapa kamu menangis?”
“Aku bahagia. Kenapa kamu tertawa?”
“Aku sedih.”
“Kenapa?”
“Kamu bahagia.”
Aku mengenal rindu sebagai ia yang lahir saat bertemu, dibesarkan oleh waktu, dan yang diamnya bergemuruh absurd hingga batas tertentu.
Aku resah dengan yang disembunyikan gulita. Tirai pekat yang inginku tembus-lihat rahasianya. Kutempel lekat-lekat, mataku pada dalamnya. Pikiranku hilang di sana.