Design Jogging–Jumat: Melibatkan pengguna

Thomas Budiman
Insight
Published in
2 min readMay 17, 2019

Jika kamu belum membaca artikel sebelumnya, kamu bisa membacanya:

Design Jogging bukanlah sebuah parodi atau lelucon atas Design Sprint, melainkan untuk mengajak pembaca melihat dengan sudut pandang berbeda dari metode Design Sprint.

Kenapa jogging?

Jika sprint adalah lari cepat dengan jarak pendek dan batasan waktu — Konteksnya dalam design sprint adalah sebuah cara dalam berinovasi, menentukan strategi, mencari solusi bagi bisnis, membuat prototype dan mengujinya dalam waktu singkat. Satu minggu saja.

Sedangkan jogging mencerminkan sebuah latihan, rutinitas, keseharian (dengan penekanan/ekspetasi lebih rendah dari Design Sprint) untuk mempraktekkan nilai-nilai dari Design Sprint dalam proses dan cara berpikir kamu sehari-hari.

Hari Jumat (pada Design Sprint)

Pada hari Jumat, tim pada Design Sprint telah menyelesaikan prototipe yang akan dibawa ke dalam sebuah sesi interview bersama pengguna untuk mendengar pendapat dan melihat reaksinya.

Untuk menutup hari Jumat sekaligus mengakhiri proses Design Sprint, mereka mengumpulkan seluruh hasil dari sesi interview – Kemudian bersama-sama mengamati dengan detil setiap kejadian dan bukti untuk menemukan pola-pola, yang pada akhirnya akan dicocokkan kembali dengan tujuan dari Design Sprint yang telah ditetapkan di awal.

Sumber gambar

Versi joggingnya begini…

Sebuah pesan untuk melibatkan pengguna ke dalam proses desain tentunya sudah sering sekali kita dengar.

Melalui Design Sprint–Jumat ini kita kembali diingatkan, untuk selalu duduk bersama dengan pengguna dan melihat dari sudut pandang mereka.

Bagaimana kebiasaan mereka. Apa yang menjadi aspirasi mereka. Apa yang menjadi kebutuhan mereka. Mengapa mereka membutuhkan itu.

Tentunya, apapun yang kita dengar dari sebuah sesi user interview hanyalah sebagian kecil dari pengguna kita yang jauh lebih banyak. Apa yang kita dengar dari seorang pengguna saja tidak bisa menjadi sebuah kebenaran mutlak yang akan menjadi arah kita. Kita perlu menemukan pola-pola apa yang ada dan terjadi (dari beberapa sesi dengan pengguna) yang dapat mewakili pengguna-pengguna pada umumnya.

Pada akhirnya pola-pola tersebut diharapkan bisa melengkapi pertimbangan-pertimbangan kita di dalam sebuah proses desain.

Bagaimana joggingnya di hari Jumat?

Apakah memberikan perspektif baru yang bisa meningkatkan proses kamu dalam mendesain? Silahkan teman-teman bisa berbagi cerita atau bertanya di kolom komentar.

--

--