Ia berdoa untuk dijauhkan dari manusia dan tingkahnya. Ia berdoa untuk bisa menyendiri tanpa racauan. Kini, ia berdoa agar ada yg membantunya menguburkan tengkoraknya.
Aku berjalan,
Melihat bunga tumbuh di bahunya.
Iya, yang ku maksud bahu jalan.
Bukan bahu mu.
Aku memetiknya satu.
Ia memotret sana sini. Sudut sana, sudut sini. Ke kanan, ke kiri. hingga ada sosok yang tertangkap kameranya.
“Eh nih aku bawa bekal makan siang. Mau gak?” Tumben Elan nawarin makanan biasanya dia pelit.
“Enggak ah, makasih.” aku menolak
“Ini ah jangan pura-pura!” Eh Elan malah maksa.
Suatu hari ketika sedang menunggu seorang murid yang belum dijemput,
Saya: “Ayah kamu mana kok belum jemput?”
Murid: “Nanti bu, tunggu aja. Ayah aku mah yang botak, badannya gendut terus pendek.”