Status siaga, wisatawan dilarang di dekat kawah gunung Bromo

2 min readApr 19, 2017

Kepala Pusat Informasi Data dan Hubungan Masyarakat mitigasi bencana nasional Sutopo Purwo Nugroho mengatakan perbaikan status siaga tanda untuk dilakukan dihitung dari hari Senin, 26 September 2016, pukul 06.00 WIB.

“akibat-akibat dari kenaikan dalam status siaga, kemudian komunitas di sekitar Gunung Bromo dan pengujung atau wisatawan tidak diizinkan untuk memasuki kawasan dalam radius 2,5 kilometer m dari kawah aktif Gunung Bromo,” kata Sutopo dalam siaran pers pada hari Senin, 26 September 2016. Termasuk dalam radius merupakan lautan pasir yang menjadi salah satu tujuan turis untuk Gunung Bromo.

Baca juga

sejak 24 September 2016, ada peningkatan dalam gempa bumi vulkanik dangkal signifikan mencapai 63 Kejadian dan kejadian tremor terus-menerus pada minggu sejak pada 13:00.

Selama masa Bulan September 2016, mendengar suara keras dari kandang Bromo, diikuti oleh mengeluarkan asap tebal dari lubang kawah dengan 50–900 tinggi meter, dan dipelihara sinar api yang samar-samar untuk membersihkan dari kandang.

Pada Hari Minggu kemarin menunjukkan seismik tremor Debu Vulkanik terus-menerus dengan amplitudo dominan 4 mm. Aktivitas Kegempaan didominasi oleh gempa bumi vulkanik dangkal VB (), getaran tremor, deformasi dan menunjukkan kecenderungan inflasi.

Sutopo mengatakan bahwa letusan potensial magmatik masih terus-menerus dapat terjadi, yang dapat disertai dengan penyebaran hasil letusan gunung berapi abu-abu material hujan lebat dan saran dari gunung batu (magma), mulai sekitar kandang hingga radius 2,5 km dari pusat letusan.

Selain larangan pada kegiatan dalam radius 2,5 km dari, Supoto meminta kawah pengunjung dan wisatawan untuk menjadi tenang.

“tidak menimbulkan masalah tentang letusan Gunung Bromo, dan mempertahankan kesadaran tentang kejadian berapi yang terus-menerus dan lebih,” kata Sutopo.

Status siaga, wisatawan dilarang di dekat kawah gunung Bromo

Written by Joko Siswanto