Ship of Salvation

Sebuah Upaya Menerka Takdir Rekan Baru!

Rakean Radya Al Barra
Nyarita
3 min read1 day ago

--

Photo by orbtal media on Unsplash

Selama ini kita telah banyak menulis tentang masa lalu, masa kini, hingga masa depan dalam konteks diri sendiri. Sekarang, saatnya untuk menyusuri cerita orang lain!

Berdasarkan tulisan #NyariTantangan-nya dan informasi lain yang bisa kamu peroleh, silakan tuliskan bayanganmu tentang masa depan buddy-mu! Sangat diperbolehkan untuk saling mengontak untuk kenal lebih dalam, jika perlu ^^

Aku tak mengenal Teh Fina lebih dari tulisan Mediumnya dan 30 baris (termasuk 2 stiker) di percakapan Whatsapp kami (17-nya dariku dan berisikan ekspresi minim esensi seperti “Gazz” dan “wgwgwg”).

Dengan begitu, bagaimana caranya aku menerka masa depannya? Akankah ini menjadi exercise yang useful? What’s the point? Hmmm.

“Bikin repot ni panitia #NyariTantangan!” (padahal aku)

But you know what? Barangkali dalam upaya menafsirkan kalimat-kalimat Mediumnya demi menulis ini aku pun menemukan hikmah-hikmah tersembunyi. Barangkali sudut pandangku sebagai orang tak dikenal yang sosoan menerka takdir bisa membantu merangkai perspektif baru! Barangkali orang lain yang membaca ini mendapatkan inspirasi untuk mengapresiasi kompleksitas hidup sesama manusianya!

Entahlah. Semoga bermanfaat.

Wah, sekian paragraf terhabiskan untuk ngalor-ngidul ke mana-mana! Ngapain sih panjang-pajang ngeles tanpa menulis ✨s u b t a n s i ✨! Mari menerka takdir!

Safinatunnajah: Kapal Keselamatan

Barangkali orang tua Teh Fina adalah orang pesantren tulen karena namanya sama dengan salah satu kitab fikih mazhab Syafi’i yang lazim didalami oleh teman-teman santri Nahdliyyin. Yang jelas, masa-masa pendidikan dari pemilik akun “safinaism” ini tak hanya terarah, tetapi juga terinternalisasi — terlihat dari bagaimana ia memandang krisis adab yang kian merajalela hingga menusuk kedamaian taman dan keluhuran gunung, juga dari bagaimana ia memaknai panggilan bagi umat.

Dari ini, bisa kuterka: selama diistiqamahkan, insyallah selamat.

Hahaha. Haduh, pembacaan yang dangkal ya?

Mungkin aku harus mendalami lagi; sebentar — aku coba baca-baca dulu yaa.

Oh, Teh Fina rupanya senang menulis juga! Sampai-sampai menyempatkan merilis karya di antara dua ujian. Juga sampai bisa mencoba mengunyah perasaan tidak mengenakkan pada diri sendiri, bahkan dalam konteks ekskul menulisnya. “Integritas penulis”-nya terasa. Jadi, barangkali masa depannya akan membawakannya menuju bacaan yang makin menarik, retorika yang makin tajam, diksi yang makin anggun, dan karya pribadi yang makin elok.

Pengorbanan juga telah menjadi teman akrabnya, sampai harus tidak pulang kampung demi mempersiapkan parade ekskul! Adiksi sosmed dan smartphone pun sudah ia pikirkan sebagai hal yang rela ditepikan. Dan, wah, ternyata ia masih kelas 11 sepertinya: lika-liku umur 20-an masih menanti! With this maturity, she’ll do great!

Aku membayangkan kelas 12 dan masa-masa perkuliahan yang akan menguji ulang apa-apa yang telah ia eksplorasikan di masa-masa SMA — tentu dengan bumbu khas masa-masa beranjak dewasa yang semoga saja bisa ia ikat dengan tulisan-tulisan mewah. Barangkali, jika ia berkuliah di lingkungan heterogen, ia akan mencari teman-teman untuk menjaga keistiqamahan jalan sebagaimana di MA, dan menemukan wadah-wadah aktualisasi dakwah untuknya. Tentu ini akan menambah pula modal-modal sosial dan skill untuk menerjang kehidupan nyata dan segala yang menyertainya.

Ingin juga rasanya aku terka Teh Fina sebagai pegiat komunitas ini hahaha. Bisa lah yaaa.

And, hmm, now how do I close this?

Ah iya! Tentu, sebagai kapal, ia senang dengan laut: jadi semoga sesuai namanya ia dapat berlayar menuju keselamatan.

Ending jelek”-nya cukup di dunia ini kali ya :P

Lagi-lagi, penerkaan ini sekadar simplifikasi dari intuisi-intuisi terbatas. Terlepas kesesuaiannya dengan untaian realita, yang baik-baik dan tepat-tepat di sini — semoga menjadi doa untuknya! Barakallah, Teh safinaism!

Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian “Menerka Takdir”. Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!

--

--

Rakean Radya Al Barra
Nyarita

mengumpulkan buah perjalanan | berbagi tiap jumat (and sometimes wednesdays)